Semua mahasiswa pasti ingin lulus as soon as possible, dengan Indeks
Prestasi yang mentereng. Sayangnya, mewujudkan cita-cita luhur itu tidak
semudah mengucapkannya. Sebelumnya, gue telah berbaik hati membagikan 7 tips ampuh lulus kuliah dengan segera, sebagai bekal para mahasiswa
untuk menghadapi kehidupan kampus yang kejam.
Anehnya, meskipun gue telah membagikan tips-tips ampuh tersebut,
masih saja banyak mahasiswa mengeluh masih saja belum
bisa lulus meski telah menerapkan tips-tips tersebut secara konsisten.
Sungguh terlalu. Usut punya usut, Mereka (Para Mahasiswa Sulit Lulus)
terhalang sebuah tembok besar. Sebuah tembok besar di ujung proses
perkuliahan.
Sebuah tembok yang sulit dilalui |
Tembok besar itu bernama Skripsi. Mengapa menyusun skripsi yang gak
sampai 100 halaman bisa memakan waktu yang begitu lama? Padahal Bandung
Bandawasa saja bisa membangun 999 candi
dalam semalam. Hey, tunggu..Bandawasa bisa melakukannya karena dibantu
makhluk halus. Sayangnya, kampus melarang Mahasiswa minta tolong pada
makhluk halus untuk menyusun skripsi. Itulah mengapa membuat skripsi
jauh lebih lama dan sulit daripada membangun Candi Prambanan.
Mungkin kamu termasuk di dalamnya. Frustasi tak jua melepas status
sebagai mahasiswa karena terbentur skripsi. Well, fella, jangan panik,
berikut ini gue jabarkan hasil temuan gue.…
1. Merasa Sudah Lulus
Ini adalah sindrom akut yang biasa terjadi pada para WTS (Wisuda Tuna
Skripsi). Ya, ketika kamu mulai membuat skripsi, itu artinya mungkin
kamu sudah menyelesaikan hampir atau malah semua mata kuliah dengan
nilai yang cukup.
“Owyeaahh..selangkah lagi menuju wisuda. Semua kerja keras gue selama ini terbayar..!! Sebentar lagi tidak ada kuliah pagi!! Tidak ada quiz!! Tidak ada dosen killer!! Yayaiyyyy…!!!”
Oww…wait.. Celakanya, dalam situasi ini, beberapa orang merasa benar-benar sudah lulus.
“lu sekarang jarang ke kampus. Trus setahu gue kerjaan lu tiap
hari main zynga poker sampai pagi, trus tidur seharian. Emang lu gak
kuliah..?!” Rez, Pemuda Harapan Bangsa.
“Santai… gue udah lulus kok. Tinggal skripsi aja..” Dimas, Mahasiswa sebuah PTN.
Please.. sampai toga itu melekat di kepalamu, you’re nothing but still
Mahasiswa. Dan toga itu tidak akan melekat di kepalamu sampai kamu
menyelesaikan skripsimu. Jadi, berhentilah berpikir kamu sudah lulus dan
santai-santai main zynga poker atau farm ville. Mulailah kerjakan
skripsimu itu dengan sepenuh hati.
2. Terlalu banyak berpikir
Berpikir itu baik, sobat. Teori relativitas
juga tidak muncul begitu saja tanpa pemikiran yang dalam. Tapi kalau
kamu kebanyakan mikir tapi gak kunjung bergerak ya percuma. Gue gak
asal ngomong, menurut penelitian dari tim University College London
(UCL), terlalu banyak mikir itu gak baik.
Kebanyakan WTS Pemula (baru mau mulai menyusun skripsi) terkungkung dengan mindset bahwa “menyusun skripsi itu sulit”. Mereka jadi malas untuk memulai karena otaknya sudah penuh dengan ketakutan berlebihan akan skripsi. Skripsi menjadi semacam phobia.
Menurut paparan disini,
pikiran negatif yang terus menerus diulang, bisa menjadi pemicu
depresi. Padahal, hal-hal negatif yang ditakutkan itu baru ada di
pikiran, belum menjadi kenyataan. Yes..You’ve created a problem that wasn’t even there in the first place.
Well, skripsimu gak akan pernah selesai kalau begini terus. Jangan
terus terbebani dengan pikiran-pikiran negatif. Depresi karena gagal
menyusun skripsi, terdengar sangat payah.
Kamu harus mulai bergerak. Sekarang juga. Buang semua pikiran negatif. Buang semua anggapan bahwa menulis skripsi itu sulit. Tanamkan di pikiranmu, menulis skripsi itu mudah..!!
Semudah Chuck Norris me-roundhouse kick Bisma Smash.
Percayalah, Segala sesuatunya hanya sulit di awalnya saja, setelah
itu, mengalir seperti banjir. Deras. Jangan takut melangkah, toh nanti
kamu akan dibantu oleh Dosen Pembimbing yang siap untuk memberikan saran
dan revisi. Dan sebagai nilai tambahnya, bimbingan skripsi itu gratis.
Jadi, Ketika kamu sudah sadar bahwa kamu belum lulus dan berniat untuk mulai mengerjakan skripsi, jangan kebanyakan mikir, just do it. Buka komputermu, dan mulailah mengetik.
3. Terlalu banyak membuang waktu
Menyusun skripsi itu sama saja dengan menjalani LDR (Long Distance Relationship).
Niat saja tidak cukup kalau mau terus bertahan. Kamu harus punya
komitmen. Komitmen kuat untuk benar-benar menjalaninya agar berujung
pada akhir yang bahagia.
Kalau tidak.. yahh, sama seperti LDR, niatmu hanya akan tetap menjadi niat. Kandas di tengah jalan. Melanjutkan proses menyusun skripsi akan selalu ada di to-do-list mu setiap hari, tapi tetap saja tanpa progress yang berarti dari waktu ke waktu.
Gak percaya..?!
Hai yang masih mahasiswa..!! Gue cukup yakin bahwa niat awal kamu
menyalakan komputer/laptop tadi adalah untuk melanjutkan menulis skripsi
yang masih sampai kata pengantar itu. Tapi ironisnya, kamu berakhir
dengan membuka browser, dan menemukan tulisan
konyol ini. Yang lebih menyedihkan, begitu menyadari kesalahan, kamu
tetap melanjutkan membaca dan terus tertawa.
Apalagi kalau kamu kamu tiba-tiba berubah pikiran dan memutuskan untuk main farm ville atau Pro Evolution Soccer segera setelah selesai membaca artikel ini. Wew..you’re on a big trouble, pals.. Lakukanlah terus, dijamin skripsimu tidak akan selesai sampai teman seangkatanmu jadi rektor.
Beda Tipis |
Waktu sangat berharga, terutama untuk para PSK (Penulis Skripsi Kelamaan). Lawan rasa malasmu, stop waste your time, dan mulailah menulis. Sekarang..!! Ya.. Sekarang..!!
4. Dosen Pembimbing yang menyebalkan
Well, bro and sist.. Gue masih tidak percaya kamu masih melanjutkan
mambaca artikel konyol ini, padahal gue sudah menegaskan untuk menutup
browser dan mulai melanjutkan menulis skripsi. Tapi, ya sudahlah.. kita
lanjutkan saja pembahasan kita ke poin selanjutnya..
Sejatinya, gue tidak suka ngomongin orang lain. Apalagi orang terhormat dan budiman seperti dosen. Tapi ada kalanya, kita udah niat bikin skripsi sampai berdarah-darah, tapi dosen pembimbing-nya menyebalkan.
Sudah janjian besok mau ketemu di kampus untuk jadwal bimbingan. Kita udah lembur gak tidur semalaman menulis 3 bab, dan jreng..jreng..jreng.. keesokan harinya, ketika kita sudah sampai kampus dengan mata merah, badan pegel dan kepala pusing, ada SMS masuk :
“Maaf. Saya ada urusan mendadak, jadi harus ke luar kota. Istri saya ngajak jalan-jalan ke Bali. Jadwal bimbingannya kita atur lagi untuk minggu depan yaa.. Eh, atau bulan depan aja deh. Minggu depan anak saya ngajak jalan-jalan ke Singapore. Atau kalau kamu punya duit, kita ketemunya di Singapore aja gimana?? Eh..tapi emang kamu punya duit buat ke Singapore? Gak punya kan..?! Yauda deh..bimbingannya bulan depan aja ya…”
Terserah kamu menyebutnya apa. Menyebalkan bukan? Jadi gimana skripsi mau selesai, kalau jadwal bimbingan aja tertunda terus. Dan yang lebih menyebalkan lagi, ketika akhirnya jadwal bimbingan terealisasi, 3 bab yang udah kita buat sampai berdarah-darah dicerca habis-habisan.
“Mbak, kamu ini nulis apa..??! Anak saya yang masih TK bisa nulis lebih bagus dari kamu. Saya udah periksa semua tulisan kamu, isinya kayaknya copy-paste dari Google semua ya..?! Hayoooo…. ngaku aja dehhh… Dasar pemalas kamu…!!! Cuma 3 halaman aja yang menurut saya bagus. Lainnya buang aja. Bikin lagi..!!”
Hanya satu hal yang bisa kamu lakukan dalam situasi seperti ini, berdoalah kepada Yang Maha Kuasa agar dosen pembimbingmu diberi Hidayah. Amin.
5. Kurang Motivasi
Menulis skripsi itu berat. Beragam godaan dan cobaan datang silih
berganti. Mulai dari malas, ajakan teman, siaran langsung Liga Champion, zynga poker, Pro Evolution Soccer, laptop ngadat, printer
macet, mati listrik, sampai Dosen pembimbing yang menyebalkan. Meskipun
berat, kalau kamu punya motivasi besar untuk segera lulus, dijamin kamu
akan semangat untuk menyelesaikan skripsi sesegera mungkin. Jadi,
tetapkan tujuan/target yang ingin kamu capai setelah lulus nanti, agar
motivasi kamu dalam menyusun skripsi terlecut.
Misalnya, setelah lulus, kamu ingin mulai membangun usaha, jadi pengusaha sukses kaya raya, membuka ribuan lapangan pekerjaan baru, memperoleh penghargaan dari Pemerintah, mengakusisi perusahaan-perusahaan Bakrie, kemudian menikahi Sandra Dewi (atau KK Dheeraj buat yang cewek), nyalon jadi anggota DPR, dan hidup bahagia sampai akhir hayat.
Dijamin, kalau kamu punya tujuan/target jangka
menengah/panjang seperti ini, kamu akan lebih termotivasi untuk segera
menyelesaikan skripsi. Gak harus Sandra Dewi atau KK Dheeraj kok.
Terserah kamu siapa yang akan kamu nikahi nanti. Jessica Iskandar atau
Olga Syahputra juga boleh. Yang penting, selesaikan dulu skripsimu.
===+==+===
Ya..kira-kira itulah hasil analisis gue mengenai penyebab mengapa
skripsimu tak kunjung selesai. Jadi saran gue sih, setelah selesai baca
artikel konyol ini, renungkanlah poin mana yang menjadi penghambat buat
kamu, dan ikutilah saran dari gue untuk mengatasinya.
Segera lakukan..!! Langsung setelah ini..!! Jangan menunda-nunda lagi..!! Percayalah, Sandra Dewi dan KK Dheraj gak mau nikah sama orang yang bahkan gak bisa menyelesaikan skripsinya.
========================================================================
Tulisan ini juga dapat kalian temukan di :
Blogger Comment
Facebook Comment